Jumat, 24 Desember 2010

Lirik

tak pernah terlintas di benakku
saat pertama kita bertemu
sesuatu yang indah tumbuh dalam gundah
harum dan merekah

tulus hatimu buka mataku
tegar jiwamu hapus raguku
membuncah di hati harapan nan suci
menyatukan janji

bunga-bunga cinta indah bersemi
di antara harap pinta padaNya
Tuhan tautkanlah cinta di hati
berpadu indah dalam mihrab cinta

membuncah di hati harapan nan suci
dalam mihrab cinta

Selasa, 14 Desember 2010

gregetan

Aku dan dia hanya ingin bersikap profesional. Tak usah mencampuradukkan urusan pribadi ke dalam urusan kampus. Kami bukan lagi anak SMP ataupun ABG, kami tau bagaimana cara bersikap. Aku berusaha bersikap biasa, juga dirinya. Tapi kalau mereka (khususnya si X) selalu membuat suasana menjadi panas dengan comblang-mencomblang, geram juga aku jadinya. Mereka tak tahu bahwa kami memang sedang bergerak dan mengusahakan bergerak cepat (insyaAllah), apa perlu aku umumkan supaya mereka diam???!! Hahh.. tak usahlah.. biarkan saja waktu yang akan menjawab segalanya, ditahan dulu saja...

(Kamu, yang udah tau cerita dari awal, keep silent ya.. saya berani nulis di sini, karna kayaknya yang tau blog ini dan kenal tokoh dalam tulisan cuma you, I trust you so I write down all here, hehe.. gw butuh tempat buat nulis, akhirnya blog ini yang jadi korban)

Senin, 13 Desember 2010

Awal dari cerita panjang (InsyaAllah) - IV

Dia, aku perhatikan pemuda yang cerdas, sangat rapi tatanan bahasanya, juga lembut. Seorang tanggung jawab, dan menurutku dapat diandalkan. Pembawaannya tenang maka tak salah kalau kami menunjuknya sebagai pemimpin kelompok kami. Bukan bermaksud memuji, tapi dengan fikiran yang jernih dan tanpa kecondongan, jauh sebelum dirinya rajin mengontakku, begitulah penilaianku terhadap dirinya.

Sampai saat ini masih nilai positif yang aku temukan dalam dirinya. Entahlah..tapi pasti pun dia memiliki kekurangan, pasti..karna dia bukan nabi ataupun malaikat. Tapi dengan kematangan yang dia miliki saat ini aku yakin dia lah seorang yang dapat diandalkan. Mungkinkah aku jatuh hati padanya?? hahayyy.. masyaAllah, hampir tak percaya. Jika iya alhamdulillah akhirnya aku bisa membuka mata dan hati untuk yang lain. Dan dia, insyaAllah jauh lebih baik dari seorang yang dulu pernah buatku hampir "buta".

Usianya sudah hampir kepala 3 (2 tahun lagi sih..hehe), usia yang matang, dan bukan waktunya lagi untuk tetap sendiri. Aku sadar, dengan umur sekian jika ada usaha untuk mendekati wanita, itu bukan suatu yang tanpa arah dan tujuan. Apalagi dengan pribadi sepertinya, rasanya tak mungkin juga jika dia mendekati wanita sekedar iseng mendekati. Dan apakah aku seorang yang ditunjuknya..?? hahh.. ya Tuhan, seorang shaleh seperti dia siapa pula yang mau nolak. Dan bagiku, salah satu cita-cita terbesar dalam hidupku adalah memiliki pendamping hidup yang shaleh, yang dapat memuliakan orangtuaku, yang dapat membangunkanku di saat jatuh, menguatkanku di saat lemah, mengingatkan dan membinaku ketika iman sedang turun..saling mengingatkan, saling menguatkan.

Teringat sebuah ayat dalam Al-Qur'an "perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula)......."(An-Nur: 26). Teringat bagaimana diriku ini, apa aku pantas bersanding dengannya? Apa aku perempuan yang cukup baik untuk dirinya,, hati ini pernah terkotori dengan (sempat) mengharapkan orang lain, sampai hampir "buta", orang lain yang bukan siapa-siapa, belum punya ikatan apa-apa. Aku belum kenal betul bagaimana dia, tetapi dari air wajahnya dapat ku tangkap tanda-tanda keshalehan dalam dirinya. Ahh sudahlah terlalu banyak aku berangan.

Aku, satu bulan yang lalu tepat usiaku hampir memasuki 1/4 abad (cuma minus 2 tahun lagi). Teman-teman seumuranku sudah banyak yang tak lagi single. Dan aku, aku pun telah letih dengan sendiriku. Letih meladeni SMS-SMS aneh bin ga jelas, miscal-miscal dari "unknown number", bahkan ada "orang gila" yang pernah nekad menggunakan ilmu hitam untuk mendapatkanku (sekitar akhir tahun, setahun yang lalu). Mungkin saat itu aku benar-benar sedang futhur, sehingga pengaruh jahat itu bisa masuk. Syukur alhamdulillah pengaruh hitam itu segera disadari keluargaku, aku sempat terkena tapi lagi-lagi aku sangat bersyukur karna saat terkena pengaruh jahat tersebut aku masih ingat Tuhan, aku tak terpengaruh dengan ajakan yang "macam-macam" dari si "orang gila" itu. Sampai saat ini, tangan dan bagian yang lain masih "bersih" dari sentuhan laki-laki yang blm halal bagiku. Akan ku jaga semampuku, insyaAllah...

Pernah juga ada seorang teman yang nekad ingin datang jauh-jauh dari tempat tinggalnya hanya untuk bertemu saat hari miladku (ya elah..ngpain juga, siapa kau sampe segitunya, suami bukan, saudara bukan, sikap lo itu justru bikin gw takut!). Aku letih dengan gosip-gosip tentang diriku. Gosip yang dari dulu (sejak s1) itu-ituuuu saja isinya, ada pula yang berkata bahwa keputusanku untuk melanjutkan kuliah lantaran ada si Y yang juga melanjutkan kuliah. Astagfirullah..tega sekali yang bicara sepeti itu, fikiran yang sempit, naif sekali!

Letih..letih..sangat letih, capek. Berharap seorang yang dapat menjagaku, melepasku dari semua keletihan ini. Aku betul-betul sangat lelah (semoga gak lebay). Aku takut. Kini betul sangat berharap akan perlindungan Allah dr fitnah dunia..ingin bersegera berdampingan dengan seorang yg shaleh pilihan terbaik Allah dalam sebuah pernikahan. Saat ini posisiku masih sebagai mahasiswa, aku juga belum punya apa-apa (dalam bentuk materi) untuk membalas kebaikan orangtuaku. Tapi tolak ukur kesiapan seorang perempuan untuk melepas kesendiriannya bukan dilihat dari itu, bukankah begitu? Tapi dilihat dari bagaimana kesiapan mental dan segala konsekuensi yang dihadapi jika sudah hidup dengan orang lain. Siapkah dengan tanggungjawab sebagai istri, sebagai ibu, dan sebagainya. Dan aku siap. Orangtuaku bukanlah yang awam dalam urusan agama. Jika dalam waktu dekat ada seorang yang datang dengan niat baik padaku (tak hanya niat baik tapi tentu juga yang ku sukai) aku yakin ibu ayah akan mengabulkannya. Semoga.., permudahlah yaa Rabb..

Minggu, 12 Desember 2010

Awal dari cerita panjang (InsyaAllah) - III

Dia tidak menyebut secara jelas, tapi aku mengerti betul maksud dan tujuannya. Hmm... sudahlah rasanya tak perlu lagi ku lanjutkan cerita tentang telphon-telphon itu. Karena memang cerita (lewat telphon) sudah hampir berakhir, dia meminta waktu untuk dapat berbicara langsung denganku, dan aku rasa ini adalah pembicaraan serius. yeahh..
"aku minta waktu, nanti aku atur waktunya ya..", "ok", jawabku.

Tiga hari kemudian, tiba sudah dia kembali ke sini. Sikapnya seperti biasa, dan begitupun aku. Ku yakin pasti tak ada satupun dari mereka, teman-temanku, yang menyadari apa yang telah terjadi. Karena sikap kami memang biasa, seolah tak pernah ada yang terjadi selama dia pergi.

Satu minggu sudah dari hari terakhir saat dia mengatakan ingin meminta waktu untuk bicara. Tapi kok ga ada kelanjutan kabar..? piye iki, ingin bertanya tapi ahh gak perlu, mungkin dia belum siap, fikirku.

Dia, aku belum terlalu mengenal bagaimana dia, karna memang belum ada setengah tahun aku mengenalnya. Yang ku lihat sepertinya dia memang seorang yang baik akhlaqnya, baik faham ilmu dan pengamalan agamanya. Terlihat tanda hitam di keningnya, katanya tanda hitam di kening menandakan kalau orang itu khusyuk dalam shalatnya, wallahua'lam. Ada satu hal yang membuatku sangat terkesan, komitmen dia untuk menjaga waktu shalat! Apapun yang sedang dia kerjakan, jika sudah tiba waktu shalat, dia pasti akan langsung meninggalkan aktivitasnya sejenak untuk shalat.

Pernah waktu itu saat aku dan teman-teman, termasuk dia, bermain badminton di gedung GOR lama. Kami bermain bergantian, waktu itu aku sedang bermain dengan temanku yang lain. Semuanya lengkap ada di gedung GOR. Tapi ada satu sosok yang sejak tadi tidak ku lihat keberadaannya, padahal aku yakin betul saat aku datang ke GOR ada dia juga di sana, dialah dia, kok sekarang ga ada ya..? Ternyata dia sedang ke masjid (beberapa meter dari gedung GOR), oh ternyata saat itu sudah pukul 15.05..sudah tiba waktu azhar.

Juga saat kami sedang mengerjakan tugas, kuliah ataupun praktikum,, sedang apapun itu jika sudah masuk waktu shalat (apalagi mendengar adzan), dia langsung "ngacir" ke masjid. Perintah untuk shalat sudah pasti wajib dalam islam, termasuk untuk tidak melalaikan waktunya. Tapi banyak dari kita yang sering menomorsekiankan waktu shalat, termasuk aku.. (astaghfirullah), padahal jelas-jelas Allah telah memerintahkan untuk tidak melalaikan waktu shalat. Setelah ini aku akan lebih komitmen untuk menjaga waktu shalat, bukan karna dia.. walaupun memang sih dia telah menyadarkan dan mencontohkan hal yang baik untukku di sini. Alhamdulillah aku punya teman yang bisa memberi contoh yang baik. Aku bukan seorang ahli hadits, hafalan qur'an ku pun belum banyak,, tapi aku pernah dengar hadits yang kurang lebih isinya adalah hal pertama yang akan dihisab pada yaumul qiyamah adalah shalat, jika baik shalatnya maka baiklah amalannya yang lain, dan sebaliknya. Jadi, mengerjakan ibadah wajib ini dengan sebaik-baiknya memang harus, harus dan harus.

Sabtu, 11 Desember 2010

Awal dari cerita panjang (InsyaAllah) - II

Satu menit dua menit ku ladeni panggilannya itu, whaaat..ohh ternyata sudah hampir satu jam kami berbicara lewat telphon, itu pun pembicaraan sepertinya masih panjang, dan masih asik. Betul-betul gak terasa. Wahh obrolin apa sih non sampe selama itu?? Gak ada kok, pembicaraan biasa saja..tapi lebih ke arah pengenalan diri terhadap satu sama lain sih.. dia bertanya tentang keluarga, teman-temanku, hobiku..

Ada satu pertanyaan yang buatku terkejut, itu pertanyaan pertama kali yang dia berikan padaku, sebelum pembicaraan kami berlanjut sampai satu jam itu. Sebelum bertanya, dia meminta izin padaku bertanya tentang suatu hal dan meminta agar tidak marah atas pertanyaan tersebut. “deg..deg..pengen nanya apa ni orang kayaknya serius..”. Jreng jreeeng.. ternyata dia bertanya tentang hubunganku dengan teman ku yang lain (cowo, sebut saja Y). Si Y, temanku sejak s1 dulu. Dia melihat ada satu hubungan yang tak biasa antara aku dengan si Y. Sontak aku kaget, dapat fikiran darimana dia bisa mengira seperti itu? Apa dari gosip-gosip yang beredar di kampus selama ini yang berasal dari teman s1 ku yang lain? Atau memang ada gerak-gerik aku dan si Y yang tak biasa?

Aku tersenyum mendengar pertanyaan itu, langsung saja ku jawab. Ternyata pertanyaannya itu terilham dari apa yang dia amati di facebook. Tentang komentar-komentar yang aku selipkan di status-status Y, juga beberapa komentar si Y pada statusku, mungkin dia lihat kami terlihat akrab. Selama ini Y memang bisa dikatakan pendiam dan tertutup (orang-orang bilang seperti itu), hanya aku yang berani berinteraksi dengannya (entah cuma perasaanku atau memang seperti itu). Tanpa panjang lebar ku ceritakan apa adanya, sekaligus meluruskan cerita miring tentang aku dan si Y. Gosipnya aku mengejar-ngejar si Y, hoekss..astaghfirullah. Sorry jack, gw gak segitunya kaleee.. Mungkin dulu (waktu s1) aku terlihat suka pada Y, tapi sorry cuy gw masih punya harga diri, bukan aku yang mengejar tapi memang dulu dia yang suka mendekat!!! Jahat sekali mulut mereka. Ingin sekali rasanya conferensi pers ke seluruh dunia bagaimana sebenarnya sikap Y terhadapku dulu supaya mereka tau apa yang sebenarnya terjadi. Sakiiiiiiiiiiiiittttttttt atiiiiiiii banget denger berita gosip itu, aku hanya bisa mengutuk dalam hati, tak mungkin ku ceritakan pada semua orang tentang fakta sebenarnya, udah lah gak penting! Semoga mereka yang menyebar gosip itu mendapat AZAB yang berat dari Allah!!! Aku tak menceritakan semuanya pada dia, aku hanya bilang dibandingkan dengan teman perempuan Y lainnya aku memang bisa dibilang akrab dengan si Y, mungkin karna Y merasa nyaman jika berbagi cerita denganku.. tak ada hubungan yang spesial antara aku dan Y. That’s it.

Kalau difikir-fikir untuk apa ya dia menanyakan hal itu? Ahaaa...mungkin mencari peluang untuk melanjutkan hubungan yang serius denganku, hahaha... tak tau lah. Pembicaraan telphon itu akhirnya berhenti setelah baterai hape dia sebentar lagi akan habis.. kurang lebih kami berbicara selama satu setengah jam, hehehe...

Keesokan harinya, lagi..telphon berdering, kembali dari dia. Sekarang sedang ada acara “mele’an”, istilah bahasa daerahnya untuk acara malam sebelum hari H pernikahan. Dalam bahasa Indonesianya semacam acara begadang lah. Jadi keluarga sengaja ga tidur buat persiapan hari H pernihakan keesokan harinya, kira-kira begitulah penjelasan darinya tentang “mele’an”. Kali ini dia banyak bercerita tentang kehidupannya, keluarga, dan masa lalunya.. ternyata masa lalunya seru juga, kalau ditulis dan dibukukan mungkin akan bisa jadi best seller, hihihii... Lagi, hati bertanya, untuk apa dia bercerita semua hal itu. Sekedar mencari teman bicara atau ada maksud dibalik itu..???

Esoknya, ku tunggu telphonku kembali bernyanyi. Dalam hati bicara, kalau malam ini dia telphon lagi berarti ada arti dibalik semua ini..hehehe. oohh..ternyata tidak untuk hari ini, artinya.. gak ada apa-apa, baiklah...

Awalnya dia bilang akan berada di kampung halaman gak berapa lama, kurang dari 5 hari. Tapi oh ternyata dia belum juga kembali. Hmm..betul ternyata, suasana jadi sepi tanpa dirinya (halah..).

What a surprise!!! Hari ini ada telphon masuk dari nomornya. Dag dig dug duerr..kali ini kok seneng ya...ga seperti sebelumnya yang ku anggap biasa. Pembicaraan mengalir seperti biasa, kali ini bicara tentang keadaan di kampus hari ini. Satu minggu sudah dia absen. Tapi eitzz..topik pembicaraan tak sebatas itu. Kali ini ada yang mengejutkan. Kini dia berbicara tentang alasan apa yang menggerakkan hati dan tangannya untuk menghubungiku dan untuk lebih mengenal ku. Aduuhh aku jadi bingung mau menuliskannya darimana......

awal dari cerita panjang (InsyaAllah) - I

Itu bukan kali pertama ku lihat dirinya mencuri tatapan ke arah ku, eitzz.. kok dia natap ke arahku lagi ya..dan kali ini ku tangkap basah2.. ku tatap lagi matanya saat dia melihatku.. aiihh..dia tertunduk malu,

Di satu hari yang lain, saat ku sedang asik berdiskusi dengan seorang teman, dia tepat duduk di depanku..ahh lagi-lagi dia menatapku, kini terlihat lebih lama..sampai tatapannya terlihat kosong, ku tangkap lagi basah2..heyy..hallooo..kok bengong? Kena lagi deehh..

Sekarang saat aku sedang berbicara dengan sekelompok teman, termasuk ada dia di dalamnya, teman2 memperhatikan dengan serius.. tapi ku lihat ada yang memperhatikanku 1000x lebih serius (lebay bgt gw..hehe), woww..semenarik itukah apa yang sedang ku bicarakan saat itu?

Ada apa..ada apa gerangan?

Saat itu aku tak mau menebak-nebak, karna agaknya ga penting, “ahh biasa aja... iyalah biasa aja, baru kenal..mungkin memang begitu cara dia melihat orang,,”. Tak terfikir sama sekali ada rasa yang terselip dari tatapannya itu (halah...).

Dia yang kulihat memang seorang dengan karakter yang asik, kebapakan.. ke semua teman, termasuk aku..ditambah lagi gurauan teman2 yang menjodoh-jodohkannya dengan temanku (perempuan) yang lain (sebut saja si X).. semakin meyakinkanku “ahh..pasti ga ada apa-apa, jangan ke ge-eran..buktinya dia dijodoh-jodohin tu ke si X..” hehe

Sampai tiba saat dia ingin kembali ke kampung halaman tuk menghadiri pernikahan adiknya. Nah lhoo, hati kecil bicara “kok serasa bakal sepi banget ya kalau gak ada dia”, woohh..bangun bangun aw, mikir apa lo?? Zrrrrtttt..dan aku “terbangun”” kembali, tapi sumpeh deh kenapa agak sedih dan berasa bakal sepi banget ya kalo dia ga ada, astaghfirullah.. dan sebelum dia berangkat dan berpamitan denganku dan teman2 lain, dia titipkan tatapan yang sama jenisnya dengan tatapan curian yang sebelumnya sering ku tangkap, ehhmm.. kini ku balas dengan :)

“take my hand..all believe..lalalala” itu suara dering hapeku, ya hapeku berbunyi. Hmm tumben2an ni hape bunyi jam segini. Saat itu aku sedang asik dengan laptoku.. aku hanya melirik layar hape yang ku letakkan di sebelahku saat itu. Telephon dari siapakah itu saudara-saudara?? Tepat malam hari di hari keberangkatannya ke kampung halaman, hapeku berbunyi dan itu panggilan dari dia..si pemilik tatapan itu (hehe..). Wah ada apa ya..kok tumben2an, ini pertama kalinya dia menelphon.

Satu menit dua menit ku ladeni panggilannya itu, whaaaat.....