Minggu, 12 Desember 2010

Awal dari cerita panjang (InsyaAllah) - III

Dia tidak menyebut secara jelas, tapi aku mengerti betul maksud dan tujuannya. Hmm... sudahlah rasanya tak perlu lagi ku lanjutkan cerita tentang telphon-telphon itu. Karena memang cerita (lewat telphon) sudah hampir berakhir, dia meminta waktu untuk dapat berbicara langsung denganku, dan aku rasa ini adalah pembicaraan serius. yeahh..
"aku minta waktu, nanti aku atur waktunya ya..", "ok", jawabku.

Tiga hari kemudian, tiba sudah dia kembali ke sini. Sikapnya seperti biasa, dan begitupun aku. Ku yakin pasti tak ada satupun dari mereka, teman-temanku, yang menyadari apa yang telah terjadi. Karena sikap kami memang biasa, seolah tak pernah ada yang terjadi selama dia pergi.

Satu minggu sudah dari hari terakhir saat dia mengatakan ingin meminta waktu untuk bicara. Tapi kok ga ada kelanjutan kabar..? piye iki, ingin bertanya tapi ahh gak perlu, mungkin dia belum siap, fikirku.

Dia, aku belum terlalu mengenal bagaimana dia, karna memang belum ada setengah tahun aku mengenalnya. Yang ku lihat sepertinya dia memang seorang yang baik akhlaqnya, baik faham ilmu dan pengamalan agamanya. Terlihat tanda hitam di keningnya, katanya tanda hitam di kening menandakan kalau orang itu khusyuk dalam shalatnya, wallahua'lam. Ada satu hal yang membuatku sangat terkesan, komitmen dia untuk menjaga waktu shalat! Apapun yang sedang dia kerjakan, jika sudah tiba waktu shalat, dia pasti akan langsung meninggalkan aktivitasnya sejenak untuk shalat.

Pernah waktu itu saat aku dan teman-teman, termasuk dia, bermain badminton di gedung GOR lama. Kami bermain bergantian, waktu itu aku sedang bermain dengan temanku yang lain. Semuanya lengkap ada di gedung GOR. Tapi ada satu sosok yang sejak tadi tidak ku lihat keberadaannya, padahal aku yakin betul saat aku datang ke GOR ada dia juga di sana, dialah dia, kok sekarang ga ada ya..? Ternyata dia sedang ke masjid (beberapa meter dari gedung GOR), oh ternyata saat itu sudah pukul 15.05..sudah tiba waktu azhar.

Juga saat kami sedang mengerjakan tugas, kuliah ataupun praktikum,, sedang apapun itu jika sudah masuk waktu shalat (apalagi mendengar adzan), dia langsung "ngacir" ke masjid. Perintah untuk shalat sudah pasti wajib dalam islam, termasuk untuk tidak melalaikan waktunya. Tapi banyak dari kita yang sering menomorsekiankan waktu shalat, termasuk aku.. (astaghfirullah), padahal jelas-jelas Allah telah memerintahkan untuk tidak melalaikan waktu shalat. Setelah ini aku akan lebih komitmen untuk menjaga waktu shalat, bukan karna dia.. walaupun memang sih dia telah menyadarkan dan mencontohkan hal yang baik untukku di sini. Alhamdulillah aku punya teman yang bisa memberi contoh yang baik. Aku bukan seorang ahli hadits, hafalan qur'an ku pun belum banyak,, tapi aku pernah dengar hadits yang kurang lebih isinya adalah hal pertama yang akan dihisab pada yaumul qiyamah adalah shalat, jika baik shalatnya maka baiklah amalannya yang lain, dan sebaliknya. Jadi, mengerjakan ibadah wajib ini dengan sebaik-baiknya memang harus, harus dan harus.

Tidak ada komentar: